Brazil, tempat lahirnya biji kakao, sedang mengalami lonjakan produksi coklat lokal berkualitas tinggi. Selama berpuluh-puluh tahun, kakao dalam negeri dijual ke luar negeri dengan harga murah, namun kemudian kembali lagi menjadi merek coklat premium. Kini, pembuat coklat Brasil menggunakan kembali proses tersebut, melayani pasar domestik yang terus berkembang dan menuntut cita rasa unik dan kelas atas.
Bangkitnya Kerajinan Cokelat
Pergeseran ini didorong oleh gelombang produsen baru, dari perusahaan kecil di Amazon hingga perusahaan mapan seperti Dengo Chocolates. Para perajin ini tidak hanya membuat coklat; mereka menciptakan pengalaman yang berpusat pada keanekaragaman hayati unik Brasil.
Ini berarti mencampurkan kakao dengan bahan-bahan asli Amazon. Bayangkan biji cumaru yang aromatik, menyerupai vanila, atau buah bacuri yang bermentega. Kacang Brazil, açaí buah beri, dan cupuaçu —kerabat kakao yang lebih tajam—semuanya digabungkan, menciptakan coklat yang benar-benar mewujudkan apa yang oleh pendiri Dengo Chocolates, Guilherme Leal, disebut sebagai “rasa Brasil”.
Mengapa Ini Penting
Kebangkitan kerajinan coklat Brasil bukan hanya soal rasa; ini tentang kemandirian ekonomi dan mendapatkan kembali nilai di dalam negeri. Sebelumnya, Brazil mengekspor bahan mentah hanya untuk mengimpor produk jadi dengan biaya lebih tinggi. Kini, dunia usaha di Brasil mengendalikan seluruh rantai produksi, meningkatkan perekonomian lokal dan pengenalan merek.
Tren ini mendapat perhatian lebih lanjut selama COP30 di Belem, menyoroti praktik berkelanjutan dan potensi pertumbuhan ekonomi yang berakar pada sumber daya Amazon.
Melihat ke Depan
Industri coklat Brazil siap untuk tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen akan produk-produk unik dan berkualitas tinggi. Dengan memanfaatkan sumber daya alamnya dan mempromosikan keahlian lokal, Brasil menjadikan dirinya sebagai tujuan bagi pecinta coklat yang mencari pengalaman otentik dan beraroma.
Masa depan coklat Brasil tidak hanya lezat; ini adalah pernyataan yang kuat tentang pemberdayaan ekonomi dan perayaan keanekaragaman hayati lokal.






























