Lengan Manusia Mengembangkan Arteri Ekstra yang Persisten: Tanda Evolusi yang Berkelanjutan

23

Meskipun spekulasi tentang evolusi manusia di masa depan sering kali berfokus pada perubahan penampilan yang dramatis, perubahan anatomi halus yang terjadi saat ini mengungkap sifat berkelanjutan dari proses ini. Contoh yang sangat menarik adalah meningkatnya prevalensi arteri ekstra yang persisten di lengan kita, sebuah perubahan yang bisa menjadi hal biasa hanya dalam beberapa generasi.

Arteri Median: Fitur yang Berkembang

Selama perkembangan janin, semua manusia memiliki arteri median yang mengalir di tengah lengan bawah, memberikan darah ke tangan yang sedang tumbuh. Biasanya, arteri ini mengalami kemunduran sekitar usia kehamilan delapan minggu, dan fungsinya diambil alih oleh arteri radial dan ulnaris – yang terakhir inilah yang kita rasakan saat kita mengukur denyut nadi. Namun, pada beberapa individu, regresi ini tidak terjadi sepenuhnya.

Prevalensi Meningkat Seiring Waktu

Sebuah studi pada tahun 2020 yang dilakukan oleh para peneliti dari Flinders University dan University of Adelaide mengungkapkan peningkatan signifikan dalam jumlah orang dewasa yang memiliki pembuluh darah ekstra ini. Ahli anatomi telah mempelajari prevalensi arteri ini selama berabad-abad, dan temuan penelitian tersebut jelas menunjukkan tren peningkatan.

  • Pada orang yang lahir pada pertengahan tahun 1880-an, arteri persisten ini diamati pada sekitar 10 persen individu.
  • Jumlah tersebut melonjak hingga sekitar 30 persen pada mereka yang lahir menjelang akhir abad ke-20 – peningkatan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

Untuk memahami tren ini dengan lebih baik, para peneliti memeriksa 80 anggota badan dari mayat, semuanya disumbangkan oleh warga Australia keturunan Eropa. Para donor ini berusia antara 51 hingga 101 tahun, yang berarti mereka sebagian besar lahir pada paruh pertama abad ke-20. Dengan mencatat secara cermat keberadaan dan kesehatan arteri median, tim peneliti dapat membandingkan data historis dengan temuan mereka.

Apa yang Mendorong Pergeseran Evolusi Ini?

Peningkatan prevalensi arteri median menunjukkan bahwa seleksi alam lebih memilih individu yang mempertahankan suplai darah ekstra ini. Namun faktor apa yang melatarbelakangi pemilihan ini? Para peneliti yakin ada beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi:

  • Mutasi Genetik: Mutasi pada gen yang mengatur perkembangan arteri median dapat berkontribusi terhadap kegigihan penyakit ini.
  • Masalah Kesehatan Ibu: Masalah yang dialami ibu selama kehamilan mungkin juga menjadi salah satu faktornya. Kemungkinan besar ada pengaruh genetik dan lingkungan yang terlibat.

Keuntungan memiliki arteri median yang persisten belum sepenuhnya dipahami. Meskipun berpotensi meningkatkan ketangkasan dan kekuatan lengan, hal ini juga meningkatkan risiko terjadinya sindrom terowongan karpal – suatu kondisi yang membatasi fungsi tangan.

Implikasinya bagi Masa Depan

Peningkatan pesat arteri median mencerminkan tren serupa yang diamati pada fabella, tulang lutut yang menjadi tiga kali lebih umum pada abad yang lalu. Perubahan yang tampaknya kecil ini, yang dikenal sebagai perubahan mikroevolusi, terakumulasi seiring berjalannya waktu, sehingga menyebabkan variasi skala yang lebih besar dalam suatu spesies. Seiring dengan berlanjutnya tren ini, para peneliti memperkirakan bahwa mayoritas orang akan memiliki arteri median di lengan bawah pada tahun 2100.

Evolusi yang sedang berlangsung ini menggarisbawahi sifat dinamis tubuh manusia dan interaksi berkelanjutan antara genetika, lingkungan, dan kesehatan. Hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang masa depan anatomi manusia dan cara tak terduga yang terus kita lakukan untuk beradaptasi.

Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Anatomy.>