Darurat Iklim: Para Ahli Menuntut Respons Tingkat Perang Dunia II untuk Menghindari Keruntuhan

14

Ilmuwan dan pakar keamanan terkemuka mengeluarkan peringatan keras: tanpa tindakan drastis dan segera, dunia akan menghadapi krisis yang semakin parah – kelaparan, kehancuran ekonomi, kerusuhan massal, dan konflik. Sebuah laporan di London mempertemukan para peneliti yang menekankan bahwa pendekatan yang ada saat ini tidak cukup untuk mencegah bencana iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Ancaman yang Meningkat

Situasinya memburuk dengan cepat. Data baru menunjukkan bahwa planet ini memanas lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dengan risiko kecil namun terus meningkat untuk mencapai pemanasan 4°C pada akhir abad ini. Tingkat pemanasan ini akan memicu keruntuhan sosial dan ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga menyebabkan ketidakstabilan geopolitik, kegagalan ekonomi, dan kerusakan sistem.

Para ahli memperingatkan agar tidak mengandalkan “teknologi penundaan” seperti hidrogen atau bioenergi dengan penangkapan karbon, yang menurut mereka dirancang untuk menopang industri bahan bakar fosil daripada mengatasi masalah utamanya. Sementara itu, kejadian cuaca ekstrem sudah melampaui prediksi: Eropa sedang mengalami gelombang panas dengan kecepatan yang semakin cepat, dengan potensi bencana banjir (seperti bencana di Jerman pada tahun 2021) yang semakin mungkin terjadi.

Titik Penting dan Kegagalan Sistemik

Bahayanya bukan hanya pemanasan bertahap; ini adalah pemicu dari titik kritis yang tidak dapat diubah. Runtuhnya Sirkulasi Pembalikan Meridional Atlantik (AMOC) dapat menyebabkan Inggris mengalami pembekuan selama musim dingin (suhu turun hingga -20°C) dan meningkatkan panas di musim panas. Hal ini akan menyebabkan kekurangan air yang meluas dan berkurangnya separuh produksi gandum dan jagung global, sehingga menciptakan krisis ketahanan pangan yang parah.

Produksi pangan sudah berada di bawah tekanan, dengan Inggris mengalami tiga dari lima panen sereal terburuk dalam satu dekade terakhir. Para ahli memperkirakan hal ini pasti akan menimbulkan kerusuhan sipil jika perubahan sistemik tidak terjadi.

Keamanan Nasional Terancam

Pertemuan berbagai krisis – kekurangan pangan, keadaan darurat kesehatan, kegagalan infrastruktur, migrasi massal, dan cuaca ekstrem – merupakan ancaman nyata terhadap keamanan nasional. Kegagalan yang terus menerus akan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, sehingga memicu politik reaksioner dan ketidakstabilan lebih lanjut.

Seperti yang dikatakan oleh seorang mantan penasihat militer, “risikonya tidak akan hilang hanya karena Anda tidak menyukainya.” Perencanaan yang efektif memerlukan menghadapi masa depan yang banyak orang lebih suka mengabaikannya, namun jika tidak melakukan hal tersebut maka akan menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.

Kesimpulannya, peringatan yang ada sangat jelas: krisis iklim menuntut respons setingkat masa perang, bukan penyesuaian bertahap. Kelangsungan hidup peradaban bergantung pada tindakan radikal dan segera, atau dunia akan jatuh ke dalam kekacauan.