Kucing Domestik Tiba di Eropa 2.000 Tahun Lalu, Bukan dengan Peternak Awal

19

Penelitian genetika baru-baru ini menegaskan bahwa kucing domestik tidak diperkenalkan ke Eropa oleh para peternak pertama pada periode Neolitikum, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sebaliknya, mereka tiba jauh kemudian, sekitar 2.000 tahun yang lalu, kemungkinan besar berasal dari Afrika Utara. Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Roma Tor Vergata dan diterbitkan di Science, menganalisis genom 87 kucing purba dan modern untuk menulis ulang sejarah domestikasi kucing.

Menantang Keyakinan yang Sudah Lama Dianut

Selama bertahun-tahun, diasumsikan bahwa kucing menyebar bersamaan dengan pertanian ketika manusia mulai menetap di Timur Dekat dan Eropa. Namun, bukti genom baru ini menunjukkan kedatangannya yang tertunda. Kehadiran kucing sebelumnya di Eropa tampaknya berasal dari kucing liar, bukan ras peliharaan. Studi tersebut mengklarifikasi bahwa kucing yang kita kenali sebagai “domestik” saat ini baru masuk ke Eropa beberapa milenium setelah penyebaran awal peternakan.

Dua Gelombang Migrasi

Penelitian ini mengidentifikasi setidaknya dua gelombang migrasi kucing ke Eropa. Gelombang pertama membawa kucing liar ke pulau-pulau seperti Sardinia dan Korsika, sehingga membentuk populasi kucing liar terpisah yang tidak ada hubungannya dengan kucing domestik liar. Kucing liar Sardinia ini memiliki ikatan genetik yang lebih dekat dengan kucing liar Afrika Utara dibandingkan dengan kucing domestik Eropa, hal ini menunjukkan bahwa kucing liar tersebut masuk melalui perantaraan manusia dan bukan melalui penyebaran alami.

Gelombang kedua yang lebih signifikan membawa nenek moyang kucing domestik modern ke Eropa sekitar 2.000 tahun lalu. Penyebaran ini kemungkinan besar mengikuti jalur militer Romawi, dengan kucing mencapai Inggris pada abad ke-1 Masehi. Waktu ini menunjukkan adanya pengenalan yang disengaja, bukan tidak disengaja, bersamaan dengan ekspansi manusia.

Mengapa Ini Penting

Garis waktu yang direvisi mempunyai implikasi terhadap pemahaman kita tentang hubungan manusia-hewan. Asumsi sebelumnya bahwa kucing sudah terintegrasi ke dalam kehidupan menetap sejak awal kini tampak tidak akurat. Kedatangan mereka yang terlambat menunjukkan bahwa kucing pada awalnya tidak penting bagi masyarakat pertanian awal, namun kemudian diadopsi, mungkin sebagai pengendali hewan pengerat dalam konteks perkotaan atau militer.

Temuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang rute dan mekanisme domestikasi kucing yang tepat. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dengan tepat asal usul populasi Afrika Utara yang menjadi benih kumpulan gen Eropa. Memahami detail ini membantu kita merekonstruksi interaksi kompleks antara manusia, kucing, dan lanskap Eropa kuno yang terus berkembang.

Studi ini secara meyakinkan menunjukkan bahwa kisah kucing di Eropa jauh lebih berbeda dari yang dibayangkan sebelumnya. Kedatangan kucing domestik merupakan peristiwa yang relatif terlambat, lebih terkait dengan pergerakan sejarah tertentu dan bukan awal mula pertanian itu sendiri.