Industri Cokelat Kerajinan yang Meningkat di Brasil: Dari Kacang hingga Butik

19

Brazil, tempat kelahiran biji kakao, sedang mengalami lonjakan produksi coklat artisanal. Selama beberapa dekade, negara ini telah memasok kakao mentah ke pasar global dengan harga rendah, dan merek-merek coklat besar mendapatkan keuntungan dari hasil panennya. Kini, gelombang baru pembuat cokelat asal Brasil bermunculan, melayani pasar domestik yang terus berkembang untuk cokelat kelas atas sambil secara jelas memberi merek pada produk mereka dengan bahan-bahan khas Brasil.

Pergeseran Dari Ekspor ke Produksi Lokal

Secara tradisional, Brazil berfungsi sebagai pemasok bahan baku industri coklat global. Biji kakao dipanen, dijual dengan harga rendah, dan diolah menjadi barang jadi di tempat lain. Dinamika ini hanya menyisakan sedikit manfaat bagi Brasil sendiri. Namun, para pengusaha kini mengubah model tersebut. Mereka berfokus pada produksi di Brasil, menciptakan coklat mewah yang menarik konsumen cerdas di pusat kota.

Langkah ini didorong oleh meningkatnya permintaan akan produk-produk premium dan keinginan untuk memanfaatkan kekayaan pertanian negara tersebut.

Rasa Brasil: Bahan Unik

Yang membedakan coklat Brasil ini adalah penggabungan rasa asli Amazon. Pembuat coklat memadukan kakao dengan bahan-bahan seperti:

  • Cumaru: Biji aromatik yang mengingatkan pada vanila.
  • Bacuri: Buah bermentega dan berbunga-bunga menambah kekayaan tersendiri.
  • Kacang Brazil: Makanan pokok lokal yang akrab dan dicintai.
  • Açai Berries: Dikenal karena sifat antioksidan dan rasanya yang seperti buah beri.
  • Cupuaçu: Sepupu kakao dari Amazon, dengan profil yang lebih ringan dan tajam.

Seperti yang dikatakan Guilherme Leal, pendiri Dengo Chocolates, bahan-bahan ini menciptakan “rasa Brasil”. Tujuannya adalah menghasilkan coklat berkualitas yang memiliki identitas nasional yang jelas.

Dari Peternakan Kecil hingga Jaringan Nasional

Dunia coklat Brasil yang baru mencakup spektrum produsen yang luas. Perkebunan kecil milik masyarakat setempat sedang bereksperimen dengan proses pengolahan biji kakao menjadi batangan di Amazon, sementara perusahaan besar seperti Dengo Chocolates mulai mengembangkan usahanya dengan membuka butik di seluruh negeri. Keberagaman skala produksi ini menunjukkan bahwa gerakan coklat artisanal menjadi bisnis utama.

Leal menyoroti perubahan ini saat wawancara pada konferensi iklim COP30 di Belém, dan menekankan potensi pertumbuhan berkelanjutan dalam industri ini.

Era baru produksi coklat Brasil ini menandai langkah signifikan menuju penciptaan nilai di dalam negeri, beralih dari model lama yang berfokus pada ekspor. Seiring dengan meningkatnya permintaan dalam negeri,