Kampanye Balon Antartika NASA Mencari Petunjuk tentang Materi Gelap

9

NASA telah meluncurkan balon ilmiah ketinggian tinggi dari Antartika, memulai misi untuk mendeteksi partikel antimateri langka yang dapat mengungkap rahasia tentang materi gelap. Metode ini menawarkan alternatif yang hemat biaya untuk misi luar angkasa sambil tetap memungkinkan penelitian astrofisika, heliofisika, dan ilmu bumi yang mutakhir.

Mengapa Antartika?

Lingkungan Antartika secara unik cocok untuk penerbangan balon jangka panjang. Selama musim panas di Australia, pola angin yang stabil dan sinar matahari yang hampir konstan memungkinkan muatan tetap mengudara selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, mengelilingi benua dan mengumpulkan data secara terus menerus. Kampanye Balon Durasi Panjang Antartika NASA beroperasi dari fasilitas di Lapisan Es Ross dekat Stasiun McMurdo, memanfaatkan kondisi ini.

Eksperimen GAPS

Peluncuran pertama kampanye 2025 yang terjadi pada 16 Desember mengusung General AntiParticle Spectrometer (GAPS). Instrumen ini bertujuan untuk mendeteksi inti antimateri—khususnya antideuteron, antiproton, dan antihelium—yang belum pernah diamati secara pasti dalam sinar kosmik.

Mengapa hal ini penting? Jika GAPS mendeteksi satu pun antideuteron, hal ini dapat memberikan bukti penting tentang sifat materi gelap. Materi gelap menyusun sebagian besar massa alam semesta namun tetap tidak terlihat oleh metode deteksi saat ini. GAPS menggunakan sistem waktu penerbangan untuk mengukur kecepatan partikel dan sistem pelacak untuk mencatat interaksi, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk mengidentifikasi partikel yang sulit dipahami ini.

Gambaran Lebih Besar

Balon di ketinggian mewakili alat yang ampuh untuk eksplorasi ilmiah. Mereka dapat mencapai ketinggian sekitar 120.000 kaki (36,6 kilometer) di atas atmosfer bumi—lebih tinggi daripada kebanyakan pesawat terbang—dengan biaya yang lebih murah dan kerumitan logistik dalam mengirimkan muatan ke orbit.

“Antartika menyediakan kondisi ideal untuk misi balon jangka panjang, memungkinkan kami mengumpulkan data untuk jangka waktu lama tanpa kendala peluncuran ruang angkasa tradisional.”

Proyek GAPS kini sedang berjalan, dan data yang dikumpulkan akan berkontribusi pada pemahaman kita tentang materi gelap, komponen paling misterius di alam semesta. Temuan dari misi ini dapat membentuk kembali pemahaman kita tentang kosmologi dan fisika fundamental.

Pada akhirnya, kampanye ini menyoroti komitmen NASA terhadap pendekatan inovatif dan berbiaya rendah terhadap ilmu ruang angkasa, membuka jalan baru bagi penemuan di luar misi orbit konvensional.