“Ruang Kultus” Berusia 5.000 Tahun Menggali Wawasan Baru tentang Fajar Kota di Irak

17

Para arkeolog di Irak telah menemukan reruntuhan bangunan luar biasa yang berasal dari 5.000 tahun yang lalu, kemungkinan besar merupakan kuil dari zaman Uruk – era penting yang menjadi saksi munculnya kota-kota pertama di dunia. Penemuan yang dilakukan di situs arkeologi Kani Shaie di Irak utara ini membentuk kembali pemahaman kita tentang bagaimana pusat kota awal berinteraksi dengan wilayah sekitarnya.

Arti Penting Kani Shaie

Terletak di kaki Pegunungan Zagros di Kegubernuran Sulaymaniyah, Kani Shaie berjarak sekitar 300 mil (480 kilometer) sebelah utara Uruk, jarak yang memerlukan sekitar 15 hari perjalanan dengan berjalan kaki. Hingga saat ini, jaraknya dari Uruk membuat para arkeolog menganggapnya sebagai pemukiman yang relatif terisolasi. Namun, temuan terbaru menunjukkan bahwa wilayah tersebut merupakan bagian integral dari jaringan budaya dan politik yang mencakup Mesopotamia kuno.

Penggalian yang dimulai pada tahun 2013 mengungkapkan struktur yang terletak di atas gundukan tanah. Gaya arsitekturnya mengisyaratkan adanya ruang resmi atau “ruang pemujaan”, yang mungkin digunakan untuk ibadah dan upacara. Temuan ini secara signifikan menantang asumsi sebelumnya tentang peran situs tersebut dalam peradaban Uruk yang lebih luas.

Apa yang Terungkap dari Penggalian

Struktur ini dibangun antara tahun 3300 dan 3100 SM, suatu periode yang ditandai dengan perkembangan perkotaan yang signifikan. Para peneliti menemukan beberapa artefak yang memberikan gambaran sekilas tentang masyarakat yang menghuni Kani Shaie:

  • Fragmen Liontin Emas: Ini menunjukkan tampilan kekayaan dan status dalam komunitas.
  • Segel Silinder: Digunakan untuk tujuan administratif dan politik, menyoroti partisipasi pemukiman dalam sistem pemerintahan yang terstruktur.
  • Kerucut Dinding: Ornamen dekoratif ini, ditekan ke dalam plester baru dan kemudian dicat, menciptakan pola geometris di dinding. Kehadiran mereka sangat menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan umum atau seremonial.

Memahami Zaman Uruk: Kota Pertama di Dunia

Periode Uruk sangat penting karena menandai titik balik dalam sejarah manusia. Uruk sendiri (sekarang dikenal sebagai Warka di Irak selatan) mungkin merupakan kota sejati pertama di dunia. Kota ini berkembang hingga mencakup 80.000 orang di lahan seluas 990 acre (400 hektar), menampilkan tata ruang perkotaan yang canggih dengan jalan-jalan seperti jaringan dan zona berbeda untuk fungsi administratif, perumahan, dan lainnya.

Inovasi dan kemajuan utama dari periode Uruk meliputi:

  • Tulisan Cuneiform: Dikreditkan sebagai penemu sistem penulisan pertama, yang digunakan selama ribuan tahun di seluruh Mesopotamia.
  • Nomor Tertulis: Dikembangkan untuk melacak hasil pertanian dan sumber daya penting lainnya.
  • Proto-Ziggurat: Prekursor awal struktur kuil ikonik yang akan menjadi ciri khas peradaban Mesopotamia di kemudian hari.
  • Ikonografi Keagamaan: Para pendeta dibedakan berdasarkan jubah khusus dan simbol keagamaan, yang menunjukkan lanskap keagamaan yang kompleks dan terus berkembang.

Situs yang Sangat Penting

Kani Shaie telah diakui sebagai situs arkeologi paling penting di sebelah timur Sungai Tigris untuk memahami pemukiman manusia dari Zaman Perunggu Awal hingga milenium ke-3 SM. Bukti pendudukan manusia sudah ada sejak periode Kalkolitik (sekitar 6500 SM) dan berlanjut hingga 2500 SM. Penggalian lebih lanjut menjanjikan untuk mengungkap lebih banyak rahasia tentang awal mula peradaban perkotaan dan interaksi kompleks antara budaya, politik, dan praktik keagamaan. > Penemuan ini menantang pandangan yang ada dan membuka jalan baru untuk memahami hubungan antara kota-kota awal dan wilayah sekitarnya.